Selasa, 20 November 2012

Separator Jingga untuk Pejalan Kaki. Sejarah 20 November.

Di HU Warta Kota, hari ini, ada catatan kecil dan bergambar tentang peristiwa pada tanggal 20 November (lupa tahunnya), ketika seorang wartawan di AS mematenkan karyanya - yang merupakan inisiatifnya meningkatkan keamanan di jalan raya. Paten lampu lalulintas berbentuk T dan memiliki tiga lampu (merah,  hijau dan jingga/kuning), sebelumnya lampu lalulintas hanya memiliki warna merah dan hijau yang berarti stop dan jalan (stop n go).

Setelah lama tertunda ...walau produknya sudah lama jadi, catatan peristiwa tanggal 20 November di atas menginspirasi saya untuk meluncurkan produk untuk keselamatan pejalan kaki (khususnya penyeberang jalan) berupa Separator Jingga untuk Warga (Sejiwa) yang murah dan sangat mudah dibuat.

Maklumlah, sebagai inisiatif pribadi warga, produk perdana hanya dibuat 5 (lima) pasang. Sesuai misi Sarung Tangan Jingga, maka produk perdana ini akan diberikan cuma-cuma pada sekolah-sekolah yang dipilih karena dipandang memerlukannya.

Hari ini, 20 November 2012, sepasang Sejiwa 20112012 (demikian nama teknis produk separator ini) saya serahkan pada Pak Engkos (seorang warga yang bekerja mandiri membantu menyeberangkan siswa dan umum di Jalan Paledang, Kota Bogor, tepatnya di mulut Gg. Buntu - dekat Sekolah BPK Penabur).

Empat pasang Sejiwa 20112012 akan dibagikan ke empat lokasi lain.
Semoga menjadi inspirasi untuk inisiatif-inisiatif meningkatkan keamanan dan keselamatan pejalan kaki.

Sebagai pembanding untuk 'separator proyek' yang mahal, Kompas.com hari ini juga memuat berita.
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/20/16034067/Separator.Jalan.di.Depok.Mudahkan.Pejalan.Kaki

Berikut foto produk Sejiwa 20112012 dekat sebuah kendaraan.
Anda boleh tertawa... namun semoga anda tetap sependapat dengan saya tentang pentingnya keamanan dan keselamatan pejalan kaki. Juga pentingnya partisipasi warga. Salam.